Header Ads

Header ADS

Rasulan Dukuh Wiro: Kirab Budaya dan Wayang Kulit dalam Ungkapan Syukur


focusklaten.net - Dukuh Wiro, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, memiliki cara unik untuk menyambut dan mensyukuri berkah yang diterimanya dari Tuhan. Pada Sabtu, tanggal 30 September 2023, warga Dukuh Wiro menggelar sebuah acara istimewa yang dikenal dengan sebutan "Rasulan," yang merupakan perpaduan antara kirab budaya dan pagelaran wayang kulit.

Tradisi Rasulan Dukuh Wiro ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, mulai tahun sebelumnya, warga setempat kembali menghidupkan tradisi ini dengan harapan dapat diadakan setiap tahun.

Kegiatan Rasulan Dukuh Wiro mencakup dua acara besar, yaitu kirab budaya dan pagelaran wayang kulit. Pada hari Sabtu, warga berjalan kaki dari lapangan bola volly RW 04 Dukuh Wiro menuju Masjid Al Islam Dukuh Wiro, yang berjarak sekitar 700 meter. Sementara itu, pagelaran wayang kulit dipentaskan oleh Dalang Ki Tantut Sutanto dari Desa Kurung, Kecamatan Ceper, dengan lakon Gatotkaca Kalajaya.

Pada saat kirab budaya, ratusan warga membawa "tenong" yang berisi beragam makanan, seperti nasi, lauk-pauk, jajanan pasar, dan buah-buahan, untuk kemudian disusun rapi di halaman Masjid Al Islam Dukuh Wiro. Sementara kirab berlangsung, warga juga membawa delapan gunungan berisi hasil bumi, seperti buah-buahan dan sayuran, serta sejumlah ingkung kambing kendit.

Setelah selesai kirab, diadakan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Warga pun berebut isi gunungan dan hidangan yang tersedia dalam tenong. Pemilik tenong dengan sukacita mempersilakan warga untuk mengambil bagian.

Tradisi Rasulan Dukuh Wiro menjadi sebuah ungkapan syukur warga atas hasil panen yang melimpah dan rezeki yang diterima, terutama bagi mereka yang berprofesi selain sebagai petani. Selain sebagai ungkapan syukur, Rasulan juga membangun silaturahmi dan meningkatkan kesadaran bersedekah.

Kegiatan Rasulan Dukuh Wiro didukung oleh swadaya warga dan Pemerintah Desa Wiro. Sebagai puncak acara, diadakan pentas wayang kulit pada malam hari dengan ingkung kambing kendit sebagai hidangan istimewa. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.